BAYI JUGA MANUSIA..
ADA pemandangan yang tidak biasa di Rumah Bersalin dan Klinik 24 Jam "KASIH-BUNDA" di Ruko Beruang tak jauh dari rumah kami. Hari Minggu,17 April 2005, saat aku diajak ibu menemani beliau berobat sakit radang tenggorokan di klinik kesayangan kami itu (ayah ditinggal dirumah bersama Adik Alya yang sedang tidur), nampak seorang bayi perempuan mungil berusia kurang lebih 3 bulan sedang digendong oleh seorang perawat. Semula ibu tidak terlalu memperhatikan, namun selesai berobat dan menunggu tebusan resep di apotik, tak urung naluri ingin tahu beliaupun muncul. Maka terlibatlah keduanya dalam percakapan seru.
Ibu : "Mbak, ini anak siapa ?"
Perawat : "Wah, ceritanya panjang, Bu.
Ibu : "Tolong ceritain dong.."
Perawat : "Anak ini lahir 3 bulan lalu disini. Setelah melahirkan, sang ibu yang masih muda, meminta bahwa anak tersebut ditinggal saja diklinik ini. Kalau kami menolak, katanya mending dia bawa dan buang saja di sungai."
Ibu : "Masya Allah !. Koq ibunya tega banget sih ?"
Perawat : "Makanya itu bu. Kami, para perawat dan juga pimpinan kami memutuskan merawat bayi malang ini ditempat kami. Sebisa mungkin dengan segala keterbatasan yang kami miliki."
Ibu menyeka air matanya yang tiba-tiba tumpah. Aku tak tahu apa yang berkecamuk dalam fikiran beliau saat ini. Ibu lalu memelukku erat-erat. Mungkin beliau tak habis fikir, mengapa ada seorang ibu yang tega menelantarkan anaknya sendiri. Meski itu merupakan hasil dari hubungan gelap, namun dengan mengutip sekaligus 'memelesetkan' judul lagunya Band Seurieus "Rocker Juga Manusia", bayi cantik dan bermata jernih itu juga manusia. Yang punya hak untuk hidup, disayangi dan dicintai. Betapa malang nasibnya, setelah 9 bulan berada dalam rahim hangat sang ibu namun ketika lahir, tanpa rasa bersalah sedikitpun, ia ditelantarkan bahkan ingin dibuang oleh ibunya sendiri. Aku sama sekali tidak menemukan alasan pembenaran yang rasional dari sang ibu yang tidak mengakui darah-dagingnya sendiri. Buah cinta tanpa dosa yang harus menghadapi pengalaman pertama kejamnya dunia, justru dari wanita yang telah melahirkannya!. Betapa mulia hati para perawat dan pengelola Klinik langganan kami yang dengan tulus serta ikhlas merawat dan mengasuh bayi cantik itu dengan "Kasih Bunda" sesungguhnya. Aku bersyukur dalam hati dilimpahi kasih sayang yang tak terkira dari ayah dan ibuku tercinta. Sesuatu yang sangat mahal dan berarti, sekaligus mungkin langka diperoleh dalam dunia yang semakin "gila" ini.