MY MOTHER : MY SUPER DUPER MOM! (SELAMAT HARI IBU YA BUNDAKU SAYANG!)
IBUKU benar-benar wanita yang sangat tangguh. Dan itu makin nampak ketika kami tidak memiliki pembantu sejak Mbak Ida Dora meninggalkan kami dan tidak kembali lagi. Mau tak mau beliau dan ayahku bekerja bahu membahu mengurus rumah tangga. Tapi bagaimanapun juga, diatas semua itu, tetap salut atas kerja keras beliau selama ini. She's a real of Super Duper Mom !.
Ketika aku dan Alya (bahkan saat ayahku juga masih dialam mimpi), pagi hari Pkl.04.00 subuh, beliau sudah bangun merendam pakaian, lalu membilasnya kedalam mesin cuci, menyapu lantai lalu mengepel. Seusai sholat shubuh bersama ayah, beliau melanjutkan pekerjaan memasak sarapan dan bekal makan siang ayah kekantor serta makananku dan Adik Alya. Ayah membantu ibu menjemur pakaian jika mesin cuci selesai menunaikan tugasnya. Pkl.05.45, ayah berangkat ke kantor dengan membawa motor Suzuki Shogun kami. Sesudah itu, waktu ibu selebihnya untuk kami.
Sepanjang hari, ibu mengurusi aku dan Alya. Adikku Alya yang sudah bisa berjalan mulai rewel dan manja. Betapapun itu, ibuku tetap berusaha untuk membagi kasih-sayangnya yang setara antara aku dan adikku. Saat ayah ke kantor, aku dan Alya dimandikan ibu bersama-sama. Setelah rapi berpakaian, baru ibu menyiapkan dan menyuapkan sarapan kami.
Kadang-kadang aku melihat kerut mata kelelahan dimata beliau dan seringkali terpejam tak sengaja saat aku dan adikku Alya mengajak beliau bermain-main. She's my beloved Super Duper Mom !
Jika aku dan adikku Alya tidur, beliau melakukan pekerjaan rumah tangga yang lain seperti mencuci piring, menyetrika baju dan memasak. Bila ada waktu luang beliau menyempatkan diri untuk tidur siang bersama kami. Namun karena beliau tidak ingin rumah kami berantakan, terkadang jadwal tidur siang beliaupun terlewatkan.
Dan malam sekitar Pkl.19.00, kami semua bercengkerama diruang keluarga menunggu ayah pulang dari kantor. Saat derum suara motor ayah datang, kami semua berhamburan kedepan rumah menyambut kedatangan beliau. Ibu tersenyum. Senyum yang membuatku, adik Alya bahkan Ayahku sekalipun sangat bangga memiliki ibu seperti beliau.
Ibuku, you're my super duper Mom!
Pada momen hari ibu, hari ini izinkan aku, Alya dan ayah mempersembahkan puisi Eyang W.S.Rendra, sebagai bukti cinta kami yang terdalam kepada beliau, matahari yang tak pernah kehabisan pijarnya, di istana kecil kami.
SAJAK IBUNDA
Mengenangkan ibu
adalah mengenang buah-buahan.
Istri adalah makanan utama.
Pacar adalah lauk pauk.
Dan Ibu
adalah pelengkap sempurna.
Kenduri besar kehidupan.
Wajahnya adalah langit senjakala :
keagungan hari yang telah merampungkan tugasnya.
Suaranya menjadi gema
dari bisikan hati nuraniku.
Mengingat ibu,
aku melihat janji baik kehidupan.
Mendengar suara ibu,
aku percaya akan kebaikan hati manusia.
Melihat foto ibu,
Aku mewarisi naluri kejadian alam semesta.
Berbicara dengan kamu, saudara-saudaraku,
aku pun ingat bahwa kamu juga punya ibu.
Aku jabat tanganmu,
aku peluk kamu di dalam persahabatan.
Kita tidak ingin saling menyakitkan hati,
agar kita kita tidak saling menghina ibu kita masing-masing
yang selalu, bagai bumi, air dan langit,
membela kita dengan kewajaran.
Maling punya ibu. Pembunuh punya ibu.
Demikian pula koruptor, tiran, facist,
wartawan amplop, dan anggota parlemen yang dibeli,
mereka pun juga punya ibu.
Macam manakah ibu mereka?
Apakah ibu mereka bukan merpati di langit jiwa?
Apakah ibu mereka bukan pintu kepada alam?
*)
Ibu, kini aku mengerti nilaimu.
Kamu adalah tugu kehidupanku,
yang tidak dibikin-bikin dan hambar seperti Monas dan Taman Mini.
Kamu adalah Indonesia raya.
Kamu adalah hujan yang kulihat di desa.
Kamu adalah hutan di sekitar telaga.
Kamu adalah teratai kedamaian samadhi.
Kamu adalah kidung rakyat jelata.
Kamu adalah kiblat hati nurani di dalam kelakuanku.
SELAMAT HARI IBU UNTUK:
- Ibuku sendiri
- Ibu dari ayahku
- Ibu dari ibuku
- Dan semua ibu-ibu didunia ini
(Kalo "Hari Bapak" kapan sih ? Ada yang bisa kasih tau ?)