NGABUBURIT DI PASIMAL
INI untuk pertama kalinya Ibadah puasa dijalani oleh kami semua di Cikarang. Berbeda dengan bulan puasa di Kompleks POMAD Kalibata tahun lalu yang demikian meriah , saat ini terkesan adem-ayem. Bukan apa-apa, kemeriahan menjalankan ibadah puasa di Kompleks POMAD sangat terasa karena tetangga yang begitu banyak dengan jarak kerapatan antar rumah demikian dekat. Tak jarang, kami mendapat hantaran buka puasa dari tetangga sebelah (yang paling rajin tentu saja Tante Ibu Rebo, yang sudah menganggap kami seperti saudara sendiri).Kalau disini, di Cikarang ?. Boro-boro. Memang jarak antar rumah relatif dekat, tapi penghuninya jarang lagipula kebanyakan tetangga yang menghuni sebelah rumah kami tergolong pengantin baru yang kedua-duanya bekerja dan tidak mau direpotkan dengan tetek-bengek masak-memasak Maka kamipun ikut-ikutan terbawa arus apalagi pada saat yang sama ibu sedang hamil besar dan tidak ada pembantu rumah tangga.
Selepas sholat ashar, ayah segera memandikanku dan memakaikan baju yang agak gaul plus Pampers Baby Dry. Aku segera tahu, jika Pampers dipasang berarti aku akan diajak jalan-jalan keluar rumah. Aku bersorak kegirangan.
" Kita ngabuburit (menghabiskan waktu menunggu bedug maghrib) di Pasimal yuuk," kata ayah. Ibu juga sudah mengganti pakaian dan selang beberapa waktu kemudian, kamipun telah berada di angkot K-99B yang membawa kami ke Pasimal (Pasar Siang Malam) yang berjarak kurang lebih 1,5 km dari rumah kami.
Pasimal sendiri memang adalah pasar yang konon buka dari pagi hingga malam hari. Selain pedagang sembako dan alat-alat rumah tangga, boleh jadi kawasan ini menjadi pusat bisnis serba murah di Perumahan Cikarang Baru karena tidak hanya pedagang sembako, namun ruko-ruko yg disulap menjadi toko furniture, salon dan
rumah makan mengitarinya. Pada masa menunggu bedug maghrib di bulan puasa seperti ini, Pasimal begitu ramai dikunjungi pembeli. Sejumlah penjual "kagetan" ikut pula meramaikan kancah bisnis yang sangat prospektif ini.
Kebanyakan menjual menu ala buka puasa seperti kolak, es doger, es buah, dll. Kami membeli es doger dan
soto ayam serta kue donat untuk bekal berbuka nanti. Memang saat ini, di rumah kami, cuma ayah yang berpuasa karena ibu tengah hamil besar dan aku masih terlalu kecil untuk menahan lapar meski hanya setengah hari. Jadi keputusan membeli hidangan buka puasa sepenuhnya berada di tangan ayah. Aku dan ibu hanya ikut saja apa kehendak ayah. Setelah membeli segala keperluan buka puasa tersebut, kami tidak langsung pulang, tapi berjalan berkeliling di sekitar Pasimal. Ah, bulan Ramadhan memang membawa berkah bagi semua orang.