Dua hari yang lalu ayahku pulang dari kantor dengan wajah berseri-seri. Aku dan Ibu menatap heran ada apa gerangan dengan ayahku yang sejak membuka pintu pagar terus-terusan bersiul lagu kesukaannya
,"Feel"-nya Robin Williams.
"Kenapa sih segirang ini ? Baru menang togel ya..?", kata ibu menebak seraya berseloroh.
"Enak aja menang togel, nggak level-lah yaww..nanti aku beritahu deh, minum kopi dulu ah," sahut ayah santai sambil menggendongku dan meraih gelas kopi instan buatan ibu di meja tamu.
Ayah menyeruput kopi hangat itu dan menikmatinya dalam-dalam. Aku berminat dan mencoba meraih ujung gelas kopi ayah tersebut. Ayah kemudian mengangsurkan kopinya ke mulutku secara hati-hati.
"Pelan-pelan Rizky. Masih panas. Jangan buru-buru diminum,"kata ayah mengingatkan. Aku lalu meminum kopi ayah dengan lahap sampai habis. Ayah tersentak kaget lalu tertawa renyah. Aku pun ikut tertawa, tanpa rasa bersalah.
"Yaaa..habis deh kopiku," seru ayah sambil mencubit pipiku dengan gemas.
Sejak kena demam kejang/step beberapa waktu yang lalu (lihat archive "
Siaga di Rumah Sakit Siaga") banyak rekan-rekan ayah/ibu serta tetangga rumah yang menyarankan ayah untuk banyak meminumkan kopi kepadaku untuk mencegah terulangnya demam kejang/step. Akibat mengikuti saran tersebut, hingga saat ini aku jadi doyan minum kopi.
Tatapan Mata yang sexy dan menggetarkan
Setelah ritual minum kopi selesai, ayah membuka tas kerjanya dan mengeluarkan satu set shower dengan selang aluminium dan keran model-T.
"Ini lho maksudku, yang bikin aku senang," kata ayah pada ibu sambil mengacungkan kepala shower yang berwarna keperakan. Ibu tersenyum.
"Malam ini aku instal dikamar mandi, supaya kalau mandi nanti serasa di hotel berbintang pake shower," kata ayah penuh percaya diri.
"Ada-ada saja..tapi boleh juga idemu itu. Aku kalau mandi nanti seperti iklan Sabun Lux-nya Tamara Blezinsky
atau Dian Sastrowardoyo," sahut ibu antusias.
Tak berapa lama kemudian, ayah memasang shower tersebut dikamar mandi kami. Keesokan harinya aku diajak ayah untuk mandi bareng di kamar mandi dengan shower baru itu. Setiap hari Sabtu dan Minggu memang sudah menjadi jatah ayah untuk mengurusku, termasuk memandikanku. Aku sempat memberontak sebab biasanya aku mandi dengan bak khusus bayi dan berendam lama-lama didalamnya.
"Kamu itu udah gede Rizky, nggak pantas lagi mandi di bak mandi khusus bayi", kata ayah sambil menggendongku ke kamar mandi. Dan demikianlah, ayah menyalakan shower baru tersebut dan mengucurlah air mengenai sekujur badanku dan ayah. Aku sempat gelagapan saat kucuran air mengenai wajahku namun tak berapa lama kemudian, aku mulai menikmati sensasi mandi dengan shower. Sambil mandi ayah mengajakku bercanda. Kami tertawa dan berteriak bersama di kamar mandi, sampai lupa waktu. Tiba-tiba kepala ibu nongol dari balik pintu kamar mandi." Eh, jangan lama-lama mandinya. Nanti masuk angin. Keenakan mandi pake shower bisa-bisa bibir kalian pada dower tuh!", kata ibu mengingatkan.
Ayah tertawa lalu meraih handuk dan berkata,"Soalnya mandi pake shower serasa jadi selebriti sih!".