SELAMATAN RUMAH, AYAH JADI USTADZ
Rumah kami di Jl.Antilop V Blok H-3 No.110 Perumahan Cikarang Baru
Tiga Hari setelah kepindahan kami ke Cikarang, diselenggarakan acara Selamatan Kecil Kecilan dengan mengundang tetangga terdekat.
Ibu, Ayah, Om Adi, Eyang dan Mbah begitu sibuk mempersiapkan perhelatan itu. Om Sukar, Kakak Ibu yang bekerja di PT.Showa Cikarang menjanjikan pada Hari-H nya nanti akan datang ustadz yang sudah dikenalnya untuk membaca doa. Dan tibalah, hari perhelatan itu. Ibu sudah menyiapkan "berkat" 25 buah (hantaran berupa nasi, ayam, sop, telor dan krupuk) yang akan dibawa pulang oleh tamu-tamu kami. Aku sendiri tidak terlalu sibuk-sibuk amat, paling cuma iseng menjamah yang sudah rapi sampai berantakan. Kalau sudah begitu, ibu pasti marah-marah dan mencubit pahaku. Yaaa..maklumlah masih bocah!.
Tamu-tamu sudah berdatangan. Ayah melirik jam tangannya dengan cemas. "Mana Ustadznya nih ?", tanya Ayah ke Ibu. Handphone Om Sukar juga tidak dijawab/mati. Sekilas ada kecemasan dimata ibu, "Bagaimana nih". Ayah angkat bahu," Ya, sudah, kalau begitu aku aja yang jadi ustadznya". Dan begitulah akhirnya, Ayah memimpin do'a selamatan rumah kami dengan khidmat, ala kadarnya, secara darurat tentu. Aku sempat berfikir boleh juga nih jadi pengganti A'a Gym. Meski bacaan tajwidnya nggak pas dan juga fals, tapi ayah melakukannya dengan PeDe banget.
Setelah acara berakhir Om Sukar telepon katanya, Ustadz-nya minta maaf nggak jadi datang karena kehujanan dan rumahnya kebanjiran.
Nggak apa-apalah, ayahku, bisa juga koq jadi ustadz.